Wahai Para Caleg, Beranikah Menerapkan Konsep Akuntabilitas Kepada Konstituen?

Dulu saya ndak pernah berpikir kalo suatu saat nongkrong di Warung Mbok Darmi akan menjadi sebuah kemewahan. Diliat dari sudut manapun memang susah untuk melihat nongkrong di Warung Mbok Darmi sebagai sebuah kemewahan, tempatnya ndak elit, harganya murah, yang dateng juga bukan golongan wah, trus apanya yang mau dibilang mewah?

Lha itu, saya juga bingung…

Warung Mbok Darmi bagi saya adalah tempat menyesap nuansa, sebuah istilah yang secara semena-mena saya buat sendiri dengan ilmu kemeruh dan kemaki tingkat tinggi. Dan karena saya yang mengistilahkan sendiri, sah-sah saja saat saya bilang kegiatan itu paling ndak membutuhkan dua hal : waktu dan suasana. Kok ya kebetulan dua hal tersebut akhir-akhir ini susah saya dapatkan. Dan saat dua hal tersebut datang rasanya saya nyaris bisa merasakan aroma kepongahan, ngopi di Warung Mbok Darmi belum pernah semewah ini.

“Halah, wong tinggal nyeruput kopi saja lho. Buruh pabrik yo buruh pabrik saja, ndak usah sok-sokan bergaya macem Plato atau Socrates.” Cetus Kang Noyo, yang seperti biasa dengan tiga unsur pertempuran jarak dekat ala militernya sudah sukses merampok rokok saya. Mengejutkan, cepat, dan kejam…

Kurang mengejutkan apa bungkus rokok masih di kantong baju langsung diambil, juga cepat wong dua batang langsung diambil sebelum bungkusnya saya rebut kembali, dan jelas kejam karena di bungkus itu isinya tinggal tiga batang.

Untungnya rebutan rokok itu ndak berlangsung lama, karena mendadak dua bungkus rokok diletakkan di depan kami, disertai senyum nyaris tulus di seberang meja, mantan RW di komplek saya, Pak Darmo.

“Tumben Pak, biasanya ndak level sampeyan ngopi di sini.” Kata saya, guyon, tapi memang sebelumnya saya ndak pernah lihat beliau mampir ke Warung Mbok Darmi.

“Sampeyan ini bisa saja Mas, saya biasa ngopi di warung pinggiran juga kok, cuma mungkin ndak pernah ketemu Sampeyan.” Balas Pak Darmo, santun.

“Oh iya, sekalian saya mau bilang, rencananya Pemilu yang akan datang saya mau nyalon jadi anggota dewan. Itung-itung sambil menyelam minum air, nongkrong santai bersama rakyat kecil, istilahnya saya ini lagi blusukan, menyerap aspirasi calon konstituen, agar nantinya bisa menjadi bekal pada saat saya benar-benar terpilih menjadi wakil rakyat. Sampeyan berdua juga tentunya nanti bakal milih saya tho? Orang yang sudah benar-benar Sampeyan berdua kenal.” Waduh, bakal panjang ini.

“Sebagaimana yang Sampeyan tahu saya ini sudah pernah dua kali menjadi Ketua RW, jadi istilahnya saya ini sudah berpengalaman ngurusi rakyat. Ndak seperti beberapa calon yang lain, yang ndak punya pengalaman apa-apa dalam politik tahu-tahu muncul dan minta dipilih. Apa yang bisa Sampeyan harapkan dari orang-orang semacam itu? Politisi karbitan…”

Yang saya tahu Kang Noyo dari dulu ndak begitu suka sama Pak Darmo, dan rasa ndak sukanya makin gawat setelah Pak Darmo dipaksa lengser dari jabatan RW gara-gara skandal Bantuan Langsung Tunai. Sampai sekarang pun rasa ndak suka itu masih tetep kelihatan, ekspresinya datar-datar saja mendengar uraian soal calon mencalon anggota dewa tadi.

“Memangnya Sampeyan punya modal buat nyalon Pak? Gede lho itu butuh modalnya, trus kalopun punya modal memangnya Sampeyan yakin modalnya bisa balik kalo beneran jadi anggota dewan?” Tanya Kang Noyo, lugas, tanpa tedheng aling-aling.

“Walah, Sampeyan kok nanyanya begitu tho Mas, ini bukan soal materi, ini adalah panggilan jiwa, saya merasa sudah waktunya membaktikan diri untuk rakyat. Makanya saya ini lagi keliling untuk menyerap aspirasi Sampeyan semua, para konstituen, untuk nantinya saya suarakan pada saat saya sudah terpilih menjadi wakil rakyat.” Jawab Pak Darmo, tetep santun, khas politisi.

“Dari tadi Pak Darmo ngomong soal konstituen, konsituen Sampeyan itu siapa tho Pak?” Tanya Kang Noyo lagi.

“Lho piye tho? Konstituen saya ya Sampeyan semua itu, rakyat, lebih-lebih rakyat kecil. Merekalah yang paling perlu didengar suaranya, karena suara rakyat itu suara Tuhan, itu yang sampai sekarang masih belum bisa dilaksanakan sepenuhnya di negari ini.” Ujar Pak Darmo dengan mantap.

“Wis, sekarang gini aja Pak. Kita ngomong yang nyata-nyata saja, soalnya saya sudah bosen sama gaya retoris ala politisi. Konstituen Sampeyan itu rakyat, benar, dan Sampeyan pasti tau bahwa rakyat adalah para pembayar pajak serta penerima manfaat pajak.” Cetus Kang Noyo dengan gaya serius.

“Mumpung Sampeyan adalah orang yang saya kenal, saya pengen tau apakah Pak Darmo berani menerapkan konsep akuntabilitas kepada konstituen.”

Saya mulai roaming, agak-agak ndak paham sama omongan Kang Noyo, dan celakanya saya lihat ekspresi Pak Darmo juga ndak beda jauh sama saya, alias sama-sama ndak mudhengnya.

Konsep akuntabilitas kepada konstituen, panganan opo kuwi?

“Kalo nanti Pak Darmo dipilih menjadi wakil rakyat, artinya Pak Darmo dipilih untuk mewakili para pembayar pajak yang sudah menyumbang untuk pembangunan dan para penerima manfaat pajak agar Sampeyan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.” Kang Noyo semakin serius.

“Sebelum Sampeyan dipilih untuk mewakili kami, saya ingin tahu apakah Pak Darmo juga merupakan bagian dari kami para pembayar pajak? Beranikah Pak Darmo mengumumkan data SPT Tahunan Pajak Penghasilan yang Pak Darmo laporkan selama paling ndak dua tahun terakhir?”

Lho kok? 

“Kalo misalnya Pak Darmo ndak pernah membayar pajak dan melaporkannya, bagaimana mungkin Sampeyan bisa mewakili kami para pembayar dan penerima manfaat pajak?”

Saya makin terbengong-bengong dengan kecanggihan omongan Kang Noyo, Pak Darmo apalagi.

“Dan kalo nanti Pak Darmo benar-benar terpilih jadi wakil rakyat, maukah Pak Darmo tetap mengumumkan laporan pajak Pak Darmo tiap tahun?”

Masih tetep lanjut?

“Salah satu komponen dalam laporan pajak adalah daftar kekayaan. Saya ndak bisa melarang Pak Darmo untuk kaya, tapi kami butuh diyakinkan bahwa kekayaan Pak Darmo bukan dari hasil mengutak-atik uang pajak yang kami setor ke negara, jadi beranikah Sampeyan memberi kami akses untuk memantau berapa jumlah kenaikan harta, dari mana sumbernya, dan apakah sudah dibayar pajaknya, dengan membuka laporan pajak sampeyan nantinya?”

Dengan sangat terpaksa saya harus mengakui level kecanggihan omongan Kang Noyo. Pak Darmo masih bengong setengah ternganga.

“Gimana Pak Darmo?” Kejar Kang Noyo.

“Mmm…..” Pak Darmo sibuk menghisap rokok sambil memainkan gelas kopinya.

“Sik tho, Pak Darmo punya NPWP kan?” Saya mencoba sedikit membantu.

Pak Darmo makin bingung, “Mmmm…. NPWP itu apa?”

Waduh!

Jiyan!

*) terima kasih untuk Pak Darmadi, Kepala Biro Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan

28 comments on “Wahai Para Caleg, Beranikah Menerapkan Konsep Akuntabilitas Kepada Konstituen?

  1. teguh adiprasetia berkata:

    Sy mau daftar caleg nihh..bikinin npwp donk mastein..wkwkw

  2. adi berkata:

    semoga lancar ya sob

  3. putra lubis berkata:

    Kalau boleh tanya, kenapa abang harus nulis artikel ini, maaf kalo pertanyaannya aneh”. sekedar buat referensi tugas bang.

  4. gipimubarok berkata:

    Artikel yang cukup unik nih , saya pula sangat mnikmatinya !!!

  5. rizal Indoboclub berkata:

    ” INDOBOCLUB ”
    Bisnis Online Paling booming saat ini..
    Hasil Karya anak bangsa sendiri
    Terbukti paling Booming,Karna Hanya dalam 145 Hari,
    Member telah lebih dari 182.487 Orang.
    bagi Anda yang ingin Mengetahui lebih jauh tentang bisnis ini
    bisa klik dsni : http://ibc-bisnisonline.blogspot.com/
    atau hub no saya Jika anda ingin bertanya tentang bisnis ini :
    ( 087878611702 Rizal )

  6. yadisuciyadi berkata:

    semoga berjalan lancar yah gan.,.,.

  7. hehe ber kata mu bang

  8. Keren juga istilahnya, konsep akuntabilitas kepada konstituen. Jargon2 canggih begini sering membikin kita terkesima. Hehehe

  9. chocoVanilla berkata:

    Met Idul Fitri, Mas. Sampaikan juga buat Kang Noyo yaa 😀
    Kebanyakan caleg sekarang gitu, ndak ngerti opo-opo, belajare instan 😀

  10. ndaru berkata:

    jangan salah lho..nongkrong di angkringan itu kalok saya mahal je, kapan hari abis 30rebu: kopi 2, gorengan 12, sate gemak 7, nasi bandeng 4,lepek 1..*lha kesenggol, jatuh njuk pecah*

    eniwei, sampeyan nyoblos gubernur ndak? denger punyak denger kok katanya banyak piyayi malang yang ndak ikut noblos karena ndak kenal sama cagub-nya

  11. lindaleenk berkata:

    😆
    Kalah telak 😆

  12. BundaYeni berkata:

    Salam kenal mas. Jujur saya ga terlalu faham dengan politik, maklum lah saya hanya ibu rumah tangga biasa yang sehari-hari bisanya hanya masak dan urus keluarga saja. Tadi sempat bingung juga dengan istilah-istilah yang mas tulis di artikel diatas. Tapi intinya masyarakat sangat mengharapkan keterbukaan kemana pajak yang mereka bayar digunakan. Dengan banyaknya kejadian akhir-akhir ini, dimana banyak pejabat departemen negara yang menyelewengkan dana/uang negara untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Kenapa Indonesia tidak mau berkaca kepada China, yang dengan tegas menghukum mati para koruptor. Saya pribadi sangat setuju, bahkan 1000% sangat setuju kalau para koruptor di hukum mati di bumi Indonesia ini.

  13. Toko TV berkata:

    gak ngerti politik gan-___-

  14. vpshunt berkata:

    cuma bisa bilang moga sukses bang..
    ane kagak ngarti politik soalnya 😀

  15. Wah, blognya bagus… terus berkarya jangan berhenti dan semoga bermanfaat bagi semua orang.

  16. zedeen berkata:

    suwe ra temu, temu ra suwe, suwa ra temu temu pisan ra suwe

  17. Masih adakah calon pemimpin kita yang Jujur dan Adil?

  18. […] menitipkan suara ke Pak Darmo yang masih tetangga sendiri saja saya masih mikir-mikir, apalagi nitip ke seseorang yang sama […]

  19. obat asma berkata:

    saya siap.. daftar jadi caleg ah. hehe

  20. selena berkata:

    MENTARIPOKER PROMO..!!!
    PARA PECINTA MENTARIPOKER SEKARANG INI
    KAMI MENGADAKAN PROMO UNTUK SEMUA PEMAIN
    BAIK YANG BARU AKAN MENDAFTAR..ATAUPUN YANG SUDAH
    MENDAFTAR…
    PROMO APAKAH ITU?
    NAH UNTUK PARA PEMAIN YANG MELAKUKAN DEPOSIT AKAN DI BERIKAN BONUS BERUPA CHIP SEBESAR ANGKA DEPOSIT MEREKA
    sebagai contoh: pemain melakukan deposit sebesar Rp.50.000
    maka setelah mengklaim bonus.. chip yang diterima pemain ada 50.000 + 50.000
    MENARIK BUKAN??!!
    JANGAN TUNGGU LAGI SEGERA MARI BERGABUNG DAN BERMAIN
    BERSAMA DI MENTARIPOKER.COM

    SYARAT & KETENTUAN
    1.bonus PROMO akan di kirimkan secara langsung setelah pemain melakukan deposit (baca keterangan cara klaim bonus dibawah )
    2.para pemain tidak bisa melakukan
    WD sebelum turnover/fee/pajak belum mencapai 30x lipat dari angkat deposit
    akumulasi turnover permainan bisa di cek melalui live chat kami…
    3. min deposit 50rb
    max deposit 200rb
    untuk para pemain yang melakukan deposit diatas 200rb rupiah.. maka yang dihitung untuk mendapatkan bonus promo
    hanya 200rb
    4.apabila 1 pemain melakukan deposit sebanyak 50rb akan mendapatkan bonus 50rb.. dan apabila chip habis dan melakukan deposit 50rb
    lagi maka harus menunggu selama 6 jam terlebih dahulu sebelum dapat mengklaim bonus prom0 dari angka deposit..
    batas maksimal klaim bonus tetap max deposit 200rb per hari
    5. Klaim Promo bonus berlaku 1 x 12 jam dari jam register/deposit
    6. Promo bonus dapat berakhir sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan secara lisan maupun tulisan (bonus yg diklaim sesudah tanggal promo berakhir tidak akan kita layani).
    7. Keputusan dari pihak mentaripoker adalah MUTLAK
    8.PARA PEMAIN DI HARUSKAN MENGKLAIM BONUS SEBELUM BERMAIN.. APABILA PEMAIN MELAKUKAN DEPOSIT DAN BERMAIN BARU MENGKLAIM BONUS.. MAKA TIDAK AKAN DILAYANI

    Cara Klaim Bonus PROMO

    1. Terlebih dahulu harus melakukan Registrasi di Mentaripoker
    2. Masuk ke menu memo, tulis form Klaim voucher untuk promo bonus
    3. Kemudian Tunggu balasan Memo dari admin mentaripoker akan memberikan kode voucher bonus .
    4. Setelah mendapatkan balasan dari admin masukan Kode voucher tersebut pada kolom keterangan di menu deposit .
    5. Livechat digunakan apabila Klaim bonus belum bisa di lakukan

    PERHATIAN..!!!! apabila pemain belum melakukan deposit dan mencoba untuk mengklaim bonus.. maka id akan kami blokir/delete secara permanen.
    setiap pemain yang telah mendapatkan code voucher.. walaupun tidak mengklaim bonus nya.. ditetapkan telah mengikuti promo mentaripoker dan diharuskan mengikuti aturan wd
    sebalik nya apabila pemain melakukan deposit kemudian bermain di table.. setelah bermain pemain melakukan WD maka tidak akan bisa mengklaim bonus

  21. […] Jadi ceritanya beberapa waktu yang lalu saya ketemu Pak Darmo, iya Pak Darmo yang itu, mantan RW yang gagal waktu nyalon di pilihan legislatif. Sebenarnya yo rada kasian, tapi dalam hati saya sebenarnya agak bersyukur, lha wong dia gagal paham waktu ditanya soal konsep akuntabilitas kepada konstituen. […]

  22. artilek yang sangat hebat, aku suka banget.
    terimakasih atas informasinya

Tinggalkan komentar