Seorang kawan pernah bercerita, temannya yang dari Korea kesulitan mempelajari Bahasa Indonesia. Dia bilang yang membuat Bahasa Indonesia kelihatan sulit adalah adanya imbuhan, awalan dan akhiran. Sampeyan mungkin ndak terlalu menyadari, wajar, karena sejak lahir procot sampai segede bagong sudah terbiasa mendengar dan berbicara dalam bahasa ini.
Salah satu yang bisa saya contohkan adalah awalah pe-, awalan ini konon bisa memiliki empat arti :
-
Menyatakan alat
Misalnya pencukur adalah alat untuk mencukur, pemukul artinya alat untuk memukul.
-
Menyatakan tukang/juru/keahlian
Contohnya penyair adalah ahli syair, penulis adalah orang yang memiliki keahlian menulis.
-
Yang memiliki sifat
Pendiam artinya orang yang memiliki diam, penakut adalah orang yang memiliki sifat takut.
-
Menyebabkan adanya
Misalnya pemanis adalah yang menyebabkan manis.
Sekarang monggo sampeyan lihat nomor tiga dan empat, untuk orang yang baru belajar kosakata Bahasa Indonesia saya yakin dua nomor itu membingungkan, karena memiliki arti yang hampir bertolak belakang.
Misalnya kata penakut, apakah penakut ini seseorang yang memiliki sifat takut atau sesuatu yang menyebabkan takut?
Saya pernah melihat seorang bapak datang ke kantor pajak dengan membawa foto anggota DPRD. Saya merasa agak janggal, untuk apa foto anggota dewan dibawa ke kantor pajak?
Dugaan saya yang agak suudzon adalah si bapak merasa perlu membawa penakut, dalam pengertian yang sedikit membingungkan, sesuatu untuk membuat orang pajak takut. Mungkin dia berpikir dengan membawa foto tersebut orang pajak yang dia hadapi akan berpikir ulang sebelum menerapkan pasal-pasal tertentu.
Beberapa hari kemudian saya melihat lagi bapak yang sama, kali ini datang bersama seorang tentara. Ada apa lagi ini?
Saya pikir sudah bukan jamannya seorang serdadu dibawa-bawa sebagai penakut, apalagi untuk menakuti sesama instansi pemerintah. Jadi kemungkinannya adalah si bapak ini seorang penakut, sehingga butuh teman yang menenteramkan, seseorang yang bisa memberi jaminan bahwa dia tidak akan dibuat lebih takut.
Saya jadi sedikit berpikir, mungkinkah kantor pajak itu menakutkan?
Selamat hari Senin saudara-saudara, semoga sampeyan bukanlah seorang penakut, dan juga bukan penakut, eh maksud saya, menakutkan.
Hmm, apa ya istilah nya kalau satu kata disusun oleh huruf yg sama dan diucapkan dgn bunyi yg sama tp makna nya beda? Lupa. Apakah ‘penakut’ bisa d kelompokkan ke sana? Hehehe.
Memang agak membingungkan belajar bhs indonesia. Sama membingungkan nya kalau kita belajar bhs inggris. Ada ‘tenses’ dan ‘to be’.
saya penakutnya masuk kategori mana ya mas
ah saya masih eneg dengan apa2 terkait pelajaran bahasa Indonesia, masih teringat tragedi kala harus mengulang mata kuliah itu dulu *menerawang*
*halagh*
hwkwkwkwwk jan membingungkan tenan kok bahasa endonesa kui le… *jarene kang noyo yang tumben ndak muncul dalam cerita ini*
wahhh,, syukur ane bukan orang penakut tuh om,, hehe,, tapi kalo urusan ngliat hantu ya tetep aja merinding om.. hehe.. 🙂
Jiyan! Arep nyindir wae kok ndadak belajar bahasa sik to? Koe ki mbulet ae kok, Le!
Jangan Takut Selama Jantung masih berdenyut.. hehe
bagus sekali artikelnya, thx
mungkin mereka takut sama mas stein
jadi, kata apa yang pas untuk menyatakan kata sifat dari orang yang penakut? Karena yang saya tahu kata penakut itu tergolong kata nomina.