Dangdut, Haruskah Sexy?

Hari Minggu kemaren saya ngajak keluarga jalan-jalan ke selekta, murah meriah, istri dan ibu mertua saya bisa leyeh-leyeh melupakan sejenak udara Malang yang panasnya mulai gak ketulungan, anak saya bisa seneng-seneng ngasih makan ikan, sedangkan saya bisa cuci mata liat mbak-mbak yang pada berenang

Saat hari mulai beranjak siang istri saya ngajak pulang. Lha kok ndilalah waktu jalan ke parkiran saya liat lagi ada syuting video klip ndangdut, penyanyi lokal kayaknya. Atributnya mungkin sudah bisa sampeyan bayangkan, make up tebal, baju agak terbuka dan goyangan semi erotis. Karena syuting di tempat umum tanpa penjagaan maka beberapa anak kecil nongkrong di situ tanpa berkedip, sementara yang dewasa termasuk saya melirik malu-malu dari kejauhan.

Rasa-rasanya dangdut yang sekarang nyaris tenggelam. Tanpa melupakan rasa hormat pada beberapa musisi dangdut (baik level kampung maupun level nasional) yang memang punya musikalitas tinggi, makin susah membedakan apakah ini pertunjukan musik dangdut atau live show sexy dancer.

Coba sampeyan cari-cari di youtube dengan keyword dangdut koplo atau dangdut sexy, akan sampeyan temukan banyak video-video yang membuat betah berlama-lama di depan komputer. Nama-nama penyanyinya pun agak memprovokasi, macem Mela Barbie, Hesty Bohay, Mery Geboy, dan semacamnya. Komputer sampeyan ndak ada speakernya? Ndak masalah, wong kalo dikencengin suaranya malah sampeyan nanti malu sendiri, lebih banyak desahan daripada liriknya

Ndak penting lagi segala macem teori yang diajarkan sama Bertha di acara KDI-nya TPI. Koreografi pun ndak perlu bagus-bagus, buktinya dengan modal suara pas-pasan, ditambah headbanging ala Jason Newsted ex Metallica plus nunduk-nunduk jualan belahan dada sudah bisa membuat Trio Macan populer

Sebenarnya saya lihat musik dangdut masih mengalami perkembangan. Kalo dulu Roma Irama mengadopsi musik rock klasik yang membuat kita sering bertanya-tanya saat alunan gitar mengalun, “ini yang main gitar Bang Haji atau Ritchie Blackmore?”

Sekarang ada Rudysta yang sukses mengawinkan musik dangdut dengan heavy metal, yang pengen liat bagaimana dahsyatnya band ini sampeyan bisa liat video klip Heboh-nya Nita Talia di youtube. Malah kalo sampeyan dengarkan interlude lagu Nita Talia yang judulnya Lepas Kontrol ndak beda jauh rasanya dengan menyimak Rising Force-nya Yngwie Malmsteen. Saya ndak bilang Nita Talia musikalitasnya tinggi lho ya, saya lagi mbahas Rudysta.

Mungkin balik lagi ke masalah dasar bagi manusia, urusan perut. Membuat musik bagus pun percuma kalo ndak laku dijual. Apa artinya idealisme saat perut kelaparan?

13 comments on “Dangdut, Haruskah Sexy?

  1. Vicky Laurentina berkata:

    Tergantung pasarnya, Mas.

    Kebetulan pasar dangdut adalah kaum yang kebanyakan lebih suka wisata mata ketimbang wisata kuping. Jadi kalo penyanyi dangdutnya nggak saru, maka musiknya nggak laku di kalangan pasar itu.

    Bandingkan dengan musik yang lain, yang mengharapkan penggemar yang berorientasi kuping ketimbang mata. Nggak usah pake baju saru pun, artisnya tetap laku asalkan suaranya bagus.

  2. itikkecil berkata:

    saya cuma prihatin, anak kecilpun sudah disuguhi tontonan model begini….. kasihan mereka….

  3. Wempi berkata:

    tanda-tanda kiamat. Kiamat kan ampir dekat om, katanya 2012 😆

  4. mbelGedez™ berkata:

    .
    Punya nomer telepon nDangnduters yang bisa dipake ndak…???

    Sayah pengen nyoba, goyangannya dipanggung apa seheboh ituh di kasur…

  5. Chic berkata:

    ya ya idealisme ga bisa di makan emang 😆

  6. adipati kademangan berkata:

    @mbah mbel
    GLODAK …

  7. Mawi Wijna berkata:

    Sekalipun dangdut itu identik dengan goyang, apakah mungkin semua yang identik dengan goyang bisa dibuat lebih sopan?

  8. detx berkata:

    gak harus sexy…

  9. Ria berkata:

    emang lah yg dangdut2 seksi itu kadang bikin citra dangdut jadi jelek banget…padahal beberapa penyanyi dangdut oke menurut diriku…misalnya ike nurjanah, cici paramida…

  10. Miranda Modjo berkata:

    dangdut tanpa goyang and baju seksi mgk dinilai kurang sedap seperti bakso tanpa mecin…hehehehehehe…

    Salut mas tau penyanyi2 dangdut seksi…*kabuuurrr*

  11. bundarozan berkata:

    wah gak rela nama gw di bawa-bawaaaaa….

  12. […] Sayangnya saya ndak bisa komentar banyak. Bingung saya mau ngreview apanya, liriknya make boso linggis. Sampeyan tentu paham dengan kegagapan saya dalam bahasa ini. Mau ngomong soal musiknya juga saya agak kurang familiar dengan jenis musik ini, saya ini kan cuma tukang kecrekan dalam orkes ndangdut kampung. […]

  13. i_love_dangdut_sexy berkata:

    dangdut gk sexy ogah bgt w nonton nya ,,
    HIDUP DANGDUT SEXY

Tinggalkan komentar