Menakar Watak Dalam Secangkir Kopi

Salah satu kebiasaan yang kadang dipandang aneh adalah saat pagi begitu sampai di pabrik saya akan membuat secangkir kopi, diseruput sedikit-sedikit, dan nanti baru habis sore menjelang jam bubaran pabrik, benar-benar habis. Ndak seperti kawan-kawan saya yang membuat kopi dan hanya dinikmati selagi panas, maksimal sampai anget, kalo ternyata sebelum habis sudah dingin ya ditinggal.

Suatu saat ada seorang pejabat dari gedung belakang, bukan pejabat kemaki yang dengan kawalan voorijder suka minta didahulukan itu, pejabat yang saya maksud di sini adalah pemuda jawa beraroma batak. Maklum, sebelum ke Pasuruan dia ini sempat terdampar cukup lama di tanah Sumatra. Sebagai tanda persahabatan saya tawarkan untuk join kopi, dia menyeruput sedikit dan langsung lari ke kamar mandi, kopi saya dimuntahkan.

“Bwah! Kopi apa ini? Pahit…” Katanya sambil misuh-misuh.

Lha, ini kan kopi, dan semua kopi memang pahit, sampeyan berharap apa?

Kebiasaan saya setiap mbikin kopi adalah dua sendok penuh kopi dan sejumput gula, yang nyaris ndak terasa manisnya.

Seperti layaknya kalimat standard yang ada di setiap roman picisan, “aku menerimamu apa adanya.” Saya pun menerima kopi apa adanya.

Kok masih ditambah sedikit gula?

Karena yang merasa sudah bersikap apa adanya pun kadang menyimpan sedikit kepura-puraan.

Yang saya bikin adalah wedang kopi, bukan wedang gula. Kopi itu pahit, saya bisa menerima itu, dan mungkin karena saya bisa menerima maka saya bisa lebih lama menikmatinya, bahkan setelah kopi itu dingin. Saya habiskan secangkir kopi yang saya bikin bukan karena sudah kebas, bukan juga karena putus asa karena ndak ada pilihan lain, tapi karena saya memang menikmati.

Kang Noyo cuma mesem mendengar ocehan saya, senyum yang entah kenapa terasa mengandung sedikit rasa nyinyir.

“Kamu habiskan kopi bukannya karena kamu pelit? Ndak mau ada yang terbuang?”

Nah kan! Memang susah mendengar kalimat yang enak didengar dari Kang Noyo.

Kata orang Jawa, watuk iso ditambani, watak digowo mati. Sakit batuk bisa diobati, tapi kalo sudah watak akan dibawa sampai mati.

Contoh paling gampang ya Kang Noyo ini, kelakuan suka rokok gratisan, makan di warung nyaris ndak pernah mbayar, dengan tetap ndak sungkan bersikap nyinyir pada orang yang sudah mbayari makan, amat sangat susah diobati karena sudah wataknya.

Berarti kalo sudah watak harus dimaklumi?

Beberapa ada yang ngomong begitu, alasannya ya mengutip kalimat standard roman picisan yang sempat saya sebut di awal, menerima apa adanya. Kalo memang teman ya menerima apa adanya, kalo memang cinta ya menerima apa adanya, kalimat-kalimat standard begitu lah.

“Memang bener begitu tho Le? Harus menerima apa adanya, wong namanya watak memang ndak ada obatnya.” Ujar Kang Noyo.

“Yo ndak Kang.” Jawab saya.

Kalo saya boleh mengibaratkan, watak itu seperti kopi. Boleh saja sampeyan beralasan watak ndak bisa diubah dan berharap semua orang bisa menerima sampeyan apa adanya. Ini normal, karena tiap orang cenderung berpikir bahwa kelakuan diri mereka wajar dan bisa diterima.

Mungkin sampeyan pengen memperlihatkan watak secara telanjang, bersikap layaknya kopi pahit dengan sedikit gula. Tapi yo sampeyan bisa liat sendiri, satu pabrik mungkin yang doyan kopi saya cuma satu dua orang, beberapa yang lain menyesal dalam hati setelah mencicipi, dan ndak sedikit yang langsung dimuntahkan. Itu juga yang akan terjadi kalo ternyata watak sampeyan sepahit kopi.

Lha trus?

Kopi tetaplah kopi, selamanya pahit. Tapi kopi bisa diracik dan disajikan dengan rasa serta aroma yang lebih bisa diterima banyak orang kan? Ndak selalu harus berwarna hitam pekat dengan rasa yang semut pun ndak doyan.

Watak tetaplah watak, tapi kan ndak selalu harus ditampilkan dengan aura yang membuat orang enggan njawil sampeyan. Mungkin bisa dipoles, diluruskan, dibelokkan, diperpanjang, diperpendek, pendek kata sedikit dimanipulasi, dalam konotasi positif tentunya.

Caranya?

Yang jelas sampeyan harus bisa menerima diri sendiri secara apa adanya terlebih dahulu, sebelum mulai berbenah. Prosesnya mungkin akan sedikit berbau kontemplatif, dan ndak akan pernah mencapai titik akhir, karena perbaikan adalah proses yang akan terus berlangsung sampai waktu terhenti.

“Le, tulung bayari gorengan sama kopiku ya, trus rokokmu yang di bungkus itu tinggal separo tak bawa aja.” Suara Kang Noyo menghentikan racauan saya.

Lha kok?

“Bener tho? Menuruti kata-katamu, aku ini sedang berusaha menerima diri sendiri secara apa adanya.”

Oalah Kang, sampeyan ini memang berwatak separo setan.

Jiyan!

17 comments on “Menakar Watak Dalam Secangkir Kopi

  1. potrehkoneng berkata:

    saya suka bikin kopi sekitar jam 10 malam. dan menjelang mau tidur biasanya ndak habis. tarus bangun tidur saya minum itu kopi sisa semalam. apa saya termasuk pelit ya?? padahal segar loh pagi-pagi minum kopi dingin sisa semalam =D

  2. yohanacandra berkata:

    setuju mas..kopi tu enaknya klo ga terlalu banyak gula..eh iya pernah ada yang bilang “mbak2…hidup itu udah pahit kok masih ditambahi sama suka minum kopi pahit sih ” kalimat ga nyambung tapi agak jlebb 😀

  3. Budiono berkata:

    kalo saya suka nyeduh kopi instant. pokoknya semua yang ada di iklan TV itu saya beli :d

  4. salam kenal slalu…sukses…

  5. wajib berkata:

    koyo wong londo rek ngopine..:)

  6. sony berkata:

    Dlm kondisi tertentu, kadang watak asli perlu diperlihatkan….gmn sam..? Bener ora….

  7. M Isdi Ibrahim berkata:

    Suka ama komentar yang: “hidup itu udah pahit kok masih ditambahi sama suka minum kopi pahit sih ” kalimat ga nyambung tapi agak jlebb 😀
    Klo ane emg bukan pengopi mase.. cm pengeteh aja.. hehehe

  8. Dante Dananjoyo berkata:

    gawekne kopi yo mas, gulone titik ae..ga bakal tak muntahne kok..

  9. M Isdi Ibrahim berkata:

    aq jajane wae lah mas.. gk bakal ta’muntahne pisan kok… #nahhh… emange mas a’an warung kopi ya?? :DD

  10. Coba kopi instan mas, ada berbagai rasa, hehehe…

  11. Rumahku Katanya Sih Surgaku berkata:

    saya sudah meninggalkan kopi karena keadaan..hehehe, dengan alasan penghematan hidup di rantau..
    salam kenal, silahkan kunjungi blog saya..masih nubie

  12. chocoVanilla berkata:

    Kopiku sak sendok teh perez, gulanya dua sendok teh perez. Tulung pesenke Mbok Darmi yo, Mas 😛

  13. Dhidhit berkata:

    Watak bisa dilihat dari secangkir kopi?

  14. […] single, bukan apa-apa, saya itu kalo di pabrik butuh waktu hampir sembilan jam untuk menghabiskan secangkir kopi pahit, sedangkan saya ndak mungkin punya waktu sebanyak itu untuk nongkrong di sini. Rasanya lumayan, […]

  15. duber berkata:

    wahaha bagus artikelnya, aku bacanya sambil minum kopi makin asyiik ^^

    GPS Tracking Mobil

  16. retma berkata:

    Ini filosofi kopi ya? 😀 Saya juga suka kopi… soale nek ora ngopi gak iso melek. Pengen sih ngopi pahit gitu, tapi gak iso ketelen. 😦

  17. selena berkata:

    MENTARIPOKER PROMO..!!!
    PARA PECINTA MENTARIPOKER SEKARANG INI
    KAMI MENGADAKAN PROMO UNTUK SEMUA PEMAIN
    BAIK YANG BARU AKAN MENDAFTAR..ATAUPUN YANG SUDAH
    MENDAFTAR…
    PROMO APAKAH ITU?
    NAH UNTUK PARA PEMAIN YANG MELAKUKAN DEPOSIT AKAN DI BERIKAN BONUS BERUPA CHIP SEBESAR ANGKA DEPOSIT MEREKA
    sebagai contoh: pemain melakukan deposit sebesar Rp.50.000
    maka setelah mengklaim bonus.. chip yang diterima pemain ada 50.000 + 50.000
    MENARIK BUKAN??!!
    JANGAN TUNGGU LAGI SEGERA MARI BERGABUNG DAN BERMAIN
    BERSAMA DI MENTARIPOKER.COM

    SYARAT & KETENTUAN
    1.bonus PROMO akan di kirimkan secara langsung setelah pemain melakukan deposit (baca keterangan cara klaim bonus dibawah )
    2.para pemain tidak bisa melakukan
    WD sebelum turnover/fee/pajak belum mencapai 30x lipat dari angkat deposit
    akumulasi turnover permainan bisa di cek melalui live chat kami…
    3. min deposit 50rb
    max deposit 200rb
    untuk para pemain yang melakukan deposit diatas 200rb rupiah.. maka yang dihitung untuk mendapatkan bonus promo
    hanya 200rb
    4.apabila 1 pemain melakukan deposit sebanyak 50rb akan mendapatkan bonus 50rb.. dan apabila chip habis dan melakukan deposit 50rb
    lagi maka harus menunggu selama 6 jam terlebih dahulu sebelum dapat mengklaim bonus prom0 dari angka deposit..
    batas maksimal klaim bonus tetap max deposit 200rb per hari
    5. Klaim Promo bonus berlaku 1 x 12 jam dari jam register/deposit
    6. Promo bonus dapat berakhir sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan secara lisan maupun tulisan (bonus yg diklaim sesudah tanggal promo berakhir tidak akan kita layani).
    7. Keputusan dari pihak mentaripoker adalah MUTLAK
    8.PARA PEMAIN DI HARUSKAN MENGKLAIM BONUS SEBELUM BERMAIN.. APABILA PEMAIN MELAKUKAN DEPOSIT DAN BERMAIN BARU MENGKLAIM BONUS.. MAKA TIDAK AKAN DILAYANI

    Cara Klaim Bonus PROMO

    1. Terlebih dahulu harus melakukan Registrasi di Mentaripoker
    2. Masuk ke menu memo, tulis form Klaim voucher untuk promo bonus
    3. Kemudian Tunggu balasan Memo dari admin mentaripoker akan memberikan kode voucher bonus .
    4. Setelah mendapatkan balasan dari admin masukan Kode voucher tersebut pada kolom keterangan di menu deposit .
    5. Livechat digunakan apabila Klaim bonus belum bisa di lakukan

    PERHATIAN..!!!! apabila pemain belum melakukan deposit dan mencoba untuk mengklaim bonus.. maka id akan kami blokir/delete secara permanen.
    setiap pemain yang telah mendapatkan code voucher.. walaupun tidak mengklaim bonus nya.. ditetapkan telah mengikuti promo mentaripoker dan diharuskan mengikuti aturan wd
    sebalik nya apabila pemain melakukan deposit kemudian bermain di table.. setelah bermain pemain melakukan WD maka tidak akan bisa mengklaim bonus

Tinggalkan komentar