Awalnya saya nggak ngeh sama iklan yang satu ini, sampe tadi malem istri saya ngomong, “Kok iklannya make cerita Sangkuriang? Bukannya dia yang suka sama ibunya sendiri ya?”
“Iklan yang mana tho?” Tanya Kang Noyo waktu saya cerita tadi pagi sambil ngopi di sebelah pabrik.
“Itu lho Kang, iklan kopi yang ada Luna Maya make kemben.” Jawab saya.
“Oalah! aku tau, memang masalahnya apa?” Tanya Kang Noyo lagi.
Jiyan! Pasti temen saya ini cuma terpaku liat kemolekan Luna Maya, bahkan saya menduga dia sampe ndak merhatiin produk apa yang dia iklankan. Soale saya juga begitu. *dirajam masa*
Setahu saya paling ndak ada tiga legenda di Pulau Jawa dengan jalan cerita yang hampir mirip, legenda Sangkuriang di Jawa Barat, legenda Candi Prambanan di Jawa Tengah, dan legenda Gunung Batok di Jawa Timur. Ketiganya menceritakan tantangan seorang perempuan kepada lelaki yang menyukainya untuk membuatkan sesuatu dalam waktu semalam sebagai syarat untuk menerima pinangan, tantangan itu sebenarnya bisa dipenuhi tapi dengan sedikit muslihat akhirnya bisa digagalkan.
“Di antara tiga legenda itu cuma legenda Sangkuriang yang melibatkan hubungan cinta ibu dan anak. Makanya saya heran, kok malah itu yang dipake sebagai tema iklan.” Ujar saya.
“Tapi di iklan itu kan ndak nyebut Dayang Sumbi tho Le, bisa jadi ceritanya itu perempuan lain.” Kata Kang Noyo.
Saya mesem, “Begitu disebut Sangkuriang persepsi orang pasti mikirnya Luna Maya di situ berperan sebagai Dayang Sumbi tho Kang, mosok dia jadi Ken Dedes.”
Ternyata bukan cuma saya yang melihat kejanggalan dalam iklan ini, saya liat di situsnya Komisi Penyiaran Indonesia sudah ada yang menulis di pojok aduan.
“Saya rada anyel je Kang, di situ kan Luna Maya ngambil bungkus kopi yang terselip di pinggang cowoknya dengan gaya genit. Nyadar ndak tho? Itu cerita incest!” Kata saya agak gemes.
“Halah! Itu kan cuma iklan.” Kang Noyo ngakak.
“Bener Kang, cuma iklan, tapi bernuansa incest.” Batin saya.
Jiyan!
*Gambar nyolong dari sini.
Aih… kok saya nda tau yah? (orang tipinya aja ngga punya :p)
hahahahaha… saya malah liat patung luna yang di belakang itu
mas stein, saya masukin di blogroll saya ya! thanks.
nyebut kata incest juga orang-orang ndak paham apa arti kata incest itu kang 😀
Sik…sik… ntar malem tak liat sik. Jarang nonton tipi soale 🙂
Waduh.
Aku malah lama nggak liat tivi… Ada tho, iklan barunya Luna Maya? *sok-sok polos gitu deh. hihihihi*
lhaaaa
malah belum liat iklannya
DOH !!
yup2 begitulah..
btw, mas keyword “incest” ini laris manis loh.. di blogku jadi top hist 😀
“Saya rada anyel je Kang”……Kok pake ” JEE ” yaa…kayak orang jogja ajah…..
nah aku jadi inget novel yang kubaca tentang anak bajang di Bali 😀 sama tuh ceritanya tentang incest 😀
Hahaha saya senasib sama Kang Noyo berarti, konsentrasi saya cuma mentelengin kembennya Luna Maya 🙂
Mas Ben
http://bentoelisan.blog.com
sama banget, mas. waktu pertama menyaksikan iklan ini, saya juga risi banget. kok ya ibu genit sama anak lanangnya itu gimana tho? iklan, sesingkat apapun, sebaiknya tetap mengedukasi kan, mas? bukan malah ngajarin yang nggak-nggak.
lagi2 pengamatan yg dalem plus menggelitik,
keren,. mas 🙂
Uhmmmm…. menurut Q c kreatip…. cerdas!!iklan yg pas bgtt ma tujuan iklan ^^ (jarang2 loh iklan di indonesia yg “nyambung” ma produk yg di iklaninnya 😉 ) tapi brlebihan kali yah kalo mpe incest 🙂 (mungkin mayora lupa ma crita ttg roro jonggrang yg punya inti crita sama kek sangkuriang 🙂 Q juga gitu soale ;D )
kasi kritikan skaligus masukan za dch… lbh baik kan??… 😉 (yg pasti, iklan yg ada luna’y harus di lestarikan! lumayan bikin tv jadi seger liat muka dy… 🙂 )
bener juga, Q dah menduga dari awal iklan tersebut, y mudah2an cepet dihapus dari daftar periklanan. apa tim kreatifnya ndak nyadar y? or mang disengaja?………
“Kopi Rasa Incest mas stein” ended up being a truly good posting, .
Continue writing and I’m going to continue reading! Thanks for the post -Napoleon