Mari Berantas Bibit Permusuhan

Weekend kemaren benar-benar saat yang membuat saya mengingat bahwa kesehatan adalah nikmat yang sangat luwar biyasa. Dari Jumat siang badan rasanya meriang, trus dengan rada ajaib saya bisa sampe di rumah dengan selamat. Rada ajaib gimana? Ya rada ajaib, badan demam, kepala pusing, saya paksain naik motor 50km dari kantor ke rumah. Sempet rada nyesel di jalan, kenapa tadi motornya gak ditinggal saja, berkali-kali ilang konsentrasi. Untung selamat, Alhamdulillah.

Dalam kondisi masih rada-rada meriang gitu dateng sms dari kawan saya mulai dari jaman susah dulu, sugiman partodikromo, katanya, “kang, coba buka http://jelasnggak.wordpress.com”

Saya buka, sekilas biasa saja, yang dibahas soal iman kristiani, mungkin penulisnya seorang kristen. Saya sendiri seorang muslim, jadi nggak gitu ngerti. Yang saya liat tulisan dia tentang membuktikan Tuhan itu ada datar-datar saja, saya ndak merasa ada poin yang membuat saya harus merasa keberatan.

Baru pada waktu saya buka tulisan yang mengatakan bahwa Quran bukanlah wahyu dari langit, saya merasa blog ini agak perlu diwaspadai. Dan ternyata masih ada juga tulisan yang lain, misalnya tulisan ini.

Maap boss, saya nulis begini bukan karena kebetulan saya muslim dan tulisan yang sampeyan tulis menghujat agama saya. Saya nulis begini karena menurut saya sampeyan sudah dengan sengaja menyebarkan bibit-bibit kebencian di dunia maya, lebih cilaka lagi sampeyan ternyata make blog gratisan!

Kalo pun suatu saat saya menemukan ada blog yang menjelek-jelekkan agama lain dengan mengatasnamakan kaum muslim saya tetep akan menentangnya. Sudah habiskah bahan di dunia ini untuk mbikin blog? Sampe-sampe keyakinan orang lain harus sampeyan kuliti menurut sudut pandang sampeyan, dengan ilmu yang mungkin Cuma seujung kuku, hanya sekedar untuk bahan posting?

Saya ndak anti tulisan semacam itu, silakan saja berdiskusi asal forumnya tepat. Karena untuk mencapai level yang bisa membahas seperti yang ditulis orang yang nggak jelas ini butuh kapasitas ilmu yang gak remeh, yang saya yakin tidak dimiliki oleh sebagian besar pengunjung blog. Akhirnya yang lebih mungkin terjadi adalah debat kusir dan adu makian, masih sukur kalo keyboardnya ndak jebol karena ada yang ngetik sambil nahan emosi.

Selama menyongsong pemilu sodara-sodara, mari kita bersihkan dunia blog dari bibit-bibit permusuhan.

*Ditulis sambil nunggu hasil lab, semoga bukan demam berdarah…