Aktivasi Otak Tengah, Logiskah?

Kemaren malem saya ketemu Mbah Suto waktu lagi ngopi di warung Mbok Darmi, bener-bener anugerah, di saat bau tanah tanggal tua terasa begitu menyengat. Sampeyan tentu sudah mafhum, kalo ketemu beliau berarti saya dibayari, malah kadang-kadang pulang masih dikasih rokok. Pokoknya berkah lah ketemu juragan yang satu ini.

Saya menyesap kopi pelan-pelan sambil mendengar beliau ndobos ngalor-ngidul soal bencana yang datang beruntun, lengkap dengan kisah kesetiaan Mbah Maridjan yang menjaga amanah hingga ajal menjemput. Di sela-sela kepulan asap rokok saya juga mendengar beliau misuh-misuh karena ada salah satu komisi di DPR yang diam-diam akan plesiran ke luar negeri, padahal rakyat yang konon mereka wakili sedang nangis darah.

“Ndak usah heran Mbah, yang kemaren belajar etika ke Yunani kan blom kita denger laporannya. Siapa tau mereka di sana ternyata belajarnya ndak lulus. Lha kalo yang belajar langsung saja ndak lulus, gimana yang ndak ikut ke Yunani?” Omongan satir saya disambut tawa terkekeh Mbah Suto.

Kebetulan paginya di pabrik ada pembagian koran gratis, saya bawa ke warung Mbok Darmi. Biar kelihatannya modal gitu lho, memang cuma buruh pabrik tapi mbacanya koran berkelas. Waktu mbuka halaman Radar Bromo mata Mbah Suto terpaku pada iklan yang terpampang di situ, tepat di tengah halaman dengan ilustrasi anak sedang menggambar dengan mata tertutup

Optimasi dan aktivasi otak tengah, mendidik anak menjadi genius dan religius

“Opo iki Le?” Tanya Mbah Suto.

Haduh! Ini pertanyaan yang ndak mudah dijawab. Bukan apa-apa, saya ini kan cuma buruh pabrik, ndak punya kompetensi untuk mbahas yang ruwet-ruwet, walaupun sebenernya ini topik yang sudah lumayan basi. Imam Madzhab Bocor Alus juga pernah sekilas membahas hal ini.

“Nganu Mbah, jadi konon menurut yang mbikin program ini, di antara otak kanan dan otak kiri itu ada jembatan penghubungnya yang disebut otak tengah. Konon lagi, kalo otak tengah ini diaktifkan maka kita akan jadi lebih bisa konsentrasi, lebih kreatif, cerdas, jadi berkarakter positif, emosi lebih stabil, lebih berprestasi dalam belajar, bahkan bisa mbaca dengan mata tertutup kayak yang di gambar itu Mbah.” Jawab saya sambil mengingat-ingat hasil keluyuran di internet.

“Lha kok ampuh tenan?” Tanya Mbah Suto dengan nada setengah kagum setengah ndak percaya.

“Lha itu Mbah, memang ajaib.” Kata saya sambil nyeruput kopi.

Mungkin saya termasuk orang yang skeptis, tapi paling ndak ada dua hal yang menjadi dasar pemikiran saya. Yang pertama, saya cenderung curiga pada sesuatu yang digambarkan terlalu bagus, misalnya investasi dengan return terlalu besar, termasuk juga hasil yang konon bisa diraih lewat pelatihan otak tengah ini. Kalo kata orang kulon kali sana, too good too giman.

Yang kedua, setiap hal yang bisa dilogika seharusnya dilakukan dengan logika. Kalo suatu hal sudah ndak masuk di logika barulah diselesaikan dengan cara yang ndak nalar.

“Mungkin karena otak saya yang cuma berkapasitas buruh pabrik Mbah, tapi kalo menurut saya kok ndak masuk akal menjadikan seseorang jadi jenius dan religius cuma dalam dua hari seperti yang di iklan itu. Ini mirip dengan iklan-iklan di majalah mistik yang menawarkan kesaktian dengan cara instan, cukup mbayar sekian sudah bisa ilmu macem-macem, bahkan kalo mbayarnya lebih mahal bisa langsung jadi guru yang bisa menurunkan ilmu kesaktian.” Ujar saya.

“Tapi Mbah, iklan yang di majalah mistik itu lebih bisa saya terima, dia menawarkan sesuatu yang susah dinalar untuk dilakukan dengan cara yang ndak masuk akal juga. Lha kalo yang aktivasi otak tengah ini, dia menawarkan sesuatu yang ndak masuk akal tapi dengan bantuan teknologi yang dasarnya logika.” Lanjut saya berapi-api.

Mbah Suto cuma bengong, “Kowe iki ngomong opo tho le?”

Haiyah!

Menurut sumber yang saya kutip dari sini, aktivasi otak tengah merupakan sesuatu yang ndak punya dasar ilmiah.

Kok bisa?

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita mengenal apakah otak tengah itu? Teori yang dibangun para aktivis midbrain mengatakan otak tengah adalah jembatan antara otak kanan dan otak kiri. Dalam tulisan-tulisan dan pelatihan selalu dikatakan demikian. Benarkah begitu? Rupanya, literatur kedokteran membantahnya. Lagi-lagi menurut dr. Venny, otak tengah berada di antara otak depan dan otak belakang. Sementara yang membagi dua otak kanan dan kiri namanya corpus callosum. Maka, dapatlah dipastikan, otak tengah tidak berfungsi menghubungkan otak kiri dan kanan seperti diajarkan selama ini. Menurut dr. Venny hal itu terjadi karena para aktivis bukanlah dokter yang memahami anatomi tubuh manusia. Karena itu, saran Pst. Ir. Timotius Arifin, DPM, membicarakan masalah otak serahkan ahlinya. Dicontohkan Gembala Senior GBI Rock Denpasar ini, kalau seseorang tubuhnya sakit, tanyalah kepada dokter, bukan kepada sarjana teknik atau ahli bahasa.

Kalau demikian, bagaimana struktur otak tengah itu? Kepada Zega dan Luci dari Bahana, dr. Venny kembali menguraikan. Struktur otak tengah (midbrain) berisi antara lain corpora quadrigemina yang terdiri dari colliculus superior dan inferior. Fungsinya untuk visual dan auditori (pendengaran). Di samping itu, dalam midbrain sendiri terdapat jalur-jalur motorik untuk otot dan jalur-jalur sensori, untuk perabaan. Juga ada syaraf ketiga dan keempat untuk dilatasi (melebar/membesar, red) pupil dan mengatur gerakan bola mata. Midbrain juga berfungsi mengontrol respons kita. Ya, respons tatkala melihat/mendengar sesuatu. Perhatikanlah ini. Ketika pupil terkena cahaya, ia membesar atau mengecil. Lho, kok bisa? Hal ini terjadi karena fungsi syaraf yang ada di midbrain.

Sekarang, kalau orang mengatakan melatih midbrain membuat anak jadi cerdas. Apa dasar ilmiahnya? Kalau dilatih seperti itu, kecerdasannya di mana? Pasalnya, fungsi midbrain bukan untuk kecerdasan. Fungsi memori ada di otak depan di sana ada sistem limbik, di situ pusat emosi dan memori. Misalkan, Anda mengingat sesuatu, fungsinya ada di otak depan. Bukan pada midbrain.

Memang, saat aktivasi otak tengah, katanya anak-anak bisa punya kelebihan. Bisa melakukan ini dan itu. Kabarnya pula kalau terus dilatih, akan mempunyai kemampuan memprediksi. Bagaimana itu terjadi? “Bagi saya, ada faktor X yang dimanfaatkan,” urai jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu. Secara logika berdasarkan anatomi dan fungsi tubuh, jika midbrain diaktifkan untuk menjadikan jenius, jelas tidak logis. Dengan skin vision misalnya, seorang yang dilatih bisa membaca/melihat suatu tulisan, ini tidak nalar. Apa alasannya? Karena ketika Tuhan menciptakan, fungsi kulit adalah sebagai alat peraba. Bukan untuk yang lain-lain. Maka, bila dalam midbrain terjadi hal di atas, diduga ada trik khusus.

“Kalo nanti cucu sampeyan dateng suruh mbuka-mbuka Kaskus Mbah, di situ dibahas lengkap, panjang dan lebar soal aktivasi otak tengah. Paling ndak buat referensi, biar ndak menelan mentah-mentah iklan aktivasi otak tengah.” Pungkas saya.

“Ndak penting itu Le, untuk orang seumurku bukan otak tengah yang perlu dibangkitkan, tapi bagian tengah yang lain.” Ujar Mbah Suto kalem sambil mbayar trus langsung pulang.

Saya masih menghabiskan kopi, mikir, “Bagian tengah yang lain…?”

Oalah Mbah!! 😯

Jiyan!

15 comments on “Aktivasi Otak Tengah, Logiskah?

  1. Yohanes hans berkata:

    Secara disiplin Ilmu “Neouro Science” memang itu bersifat ilmiah mas, cuma karena ada sisi bisnis yang bisa dimanfaatkan dalam hal ini, jadi pemberitaannya dan penyebarannya terlalu di dramatisir dan terkesan wah πŸ˜€ πŸ˜€ πŸ˜€

  2. […] This post was mentioned on Twitter by Tobagus Manshor, Tobagus Manshor. Tobagus Manshor said: Aktivasi Otak Tengah, Logiskah?: http://wp.me/ppZ5c-xL […]

  3. Asop berkata:

    Ah, kaskus bisa dibilang gudang ilmu. πŸ˜†

  4. arman berkata:

    emang tuh aneh2 aja…
    katanya ada yang bisa baca padahal matanya ditutup segala ya… hehehe
    kok jadi kayak ilmu gaib… πŸ˜›

  5. renra cikatos berkata:

    manusia diberi otak yang sempurna..oleh karena itu kita harus berfikir yang lebih realistis lagi..jgn samain ama udang yang otaknya penuh dengan kotoran…

  6. Vicky Laurentina berkata:

    Saya dokter, dan saya tidak percaya kepada otak tengah.

  7. ndaru berkata:

    orang sekarang suka yang aneh2 dan keliyatan ngilmiyah paklek, gak mempan yang tu gut tu bi tru ya yang sok ngilmiyah kemlinthi biyar dikira keren…kan keknya terlihat haibat gitu kalok ndobos sama orang, anak saya, saya les-in di sono noh, yang pakek aktipitas otak tengah…kalok orang endak tau apa2 soal otak tengah kan terkesan haibat gitu

  8. mawi wijna berkata:

    saya lebih senang meningkatkan bagian otak yang berfungsi mengendalikan moral…

  9. semendo berkata:

    sepakat sama komentar di atas, moral kayaknya lebih penting diajarkan πŸ™‚

  10. Reva Lee Pane berkata:

    Haddeuhh…..

    Bisa jadi lebih kreatif? Emosi lebih stabil? Punya kemampuan memprediksi? Bagaikan marketing-in MLM…

    Kalo pusing tuh otak sebelah mana yg merasakan, ya?

  11. alfakurnia berkata:

    saya juga nggak percaya sama aktivasi otak tengah ini mas, sama skeptisnya dengan fingerprint test.
    dua hal itu menurut saya cuma pinternya orang memanfaatkan kelemahan orangtua yang ingin anaknya jenius dengan cara instan 😦

  12. Benarkah Otak Orang Gemuk Lebih Kecil…

    Mantabb, bagus dan menarik :)…

  13. chocoVanilla berkata:

    Lha nek silat Merpati Putih yang bisa baca KTP, bedakan warna dengan mata tertutup itu penjelasannya piye ya, Mas? Podo wae ndobos po? Konon sangat membantu para tunanetra lho.

    Nek MP ini katanya pake ilmu tenaga dalam dan getaran.

    #stein:
    ndak tau saya mbak, blom pernah liat soale. nanti kalo salah komen saya takut digebuki pendekar-pendekarnya :mrgreen:

  14. dewira berkata:

    yah namanya juga orang bisnis, apa aja dibilang supaya bisnisnya laku. Disekitar rumah saya udah ada tuh tempat melatih otak tengah. Yang alami-alami ajalah..
    Allah SWT dah mengatur semuanya dengan sempurna ngikut ajah ga usah terpengaruh yang aneh-aneh.

  15. Anita berkata:

    izin save, saya sedang menyusun buku dan mengadakan penelitian tentang kegiatan ini.

    mohon doanya…

    bagi rekan-rekan yg punya data tentang aktifasi otak tengah, mohon partisipasinya. dgn menghub no saya

    085 226 420 500

    terima kasih.

Tinggalkan komentar