Garuda Armani dan Bambang Soesatyo

“Sampeyan masih inget Bambang Soesatyo Kang? Yang dulu sempet berusaha nyari tenar dengan menyebut Sri Mulyani kongkalikong sama Robert Tantular?” Tanya saya sama Kang Noyo waktu makan tadi siang.

“Ono opo maneh? Kalo kamu mau ngomong soal politik aku lagi ndak minat! Tanggal tua kok ngomong politik, sudah mumet topiknya mbikin mumet.” Ujar Kang Noyo.

Jiyan! Belum apa-apa sudah dimentahi. “Bukan soal politik Kang, ini soal kaos garuda yang dibikin sama Armani,” Kata saya.

Sambil nyeruput es jeruk Kang Noyo mesem, “Gayamu Le! Ngapain kamu ikut-ikutan ngomongin Armani, ayo taruhan, seumur-umur kamu ndak pernah liat, apalagi megang baju buatan Armani!”

Asem! Batin saya mengutuk. Mosok yang kayak gitu saja dibahas, itu kan rasis banget, ndak perlu diomongkan pun saya sudah tau kalo Armani itu bukan kelasnya buruh pabrik macem saya.

Kembali ke soal Pak Bambang yang terhormat. Di saat Menteri Hukum dan Ham Patrialis Akbar mengatakan masih akan mengkaji soal penggunaan lambang yang mirip garuda itu, atau rekannya sesama anggota dewan Gayus Lumbuun yang memilih berhati-hati dalam berkomentar, Bambang Soesatyo malah dengan entengnya mengatakan Armani sah-sah saja make lambang garuda.

Ndak ada masalah Pak?

Kata Bambang, “Bagus dong, artinya lambang Garuda kita sudah diakui internasional. Sama juga kan dengan AS yang lambang negaranya juga dibuat kaus.”

Jiyan!

Dan layaknya pilem-pilem sains fiksi yang sering menggunakan istilah asing dan susah dimengerti, Bambang pun menciptakan dalil sendiri yang ndak jelas asal-usulnya, “Lambang negara ketika sudah diciptakan menjadi milik dunia, tidak perlu izin. Asal jangan dilecehkan, misalnya gambar-gambarnya diganti dengan yang tak pantas.”

Mungkin pada saat berkomentar beliau belum pernah melihat gambar garuda yang dimaksud, atau jangan-jangan Pak Bambang ndak tau kalo penggunaan lambang negara diatur dalam Undang-undang tersendiri.

“Maklum lah, beliau kan orang penting yang sibuk. Waktu temen-temennya lagi rapat pansus saja dia ndak bisa ikut saking sibuknya, lagi jadi narasumber di tipi. Untuk tugas yang pokok saja ndak sempet, apalagi mbaca undang-undang.” Kata Kang Noyo dengan nada satir.

“Wis tho, kamu jadi buruh pabrik ndak usah banyak komentar. Kamu ndak kayak Pak Bambang yang terhormat, paling nanti kalo semua sudah ribut dia akan bilang kalo sebagai anggota dewan bebas ngomong, wong dia punya hak imunitas!” Cetus Kang Noyo.

Saya ngakak.

19 comments on “Garuda Armani dan Bambang Soesatyo

  1. rizda berkata:

    wkwkwk,,mas stein ini lucu bgd gaya nulisnya,,
    mangna mas noyo ada beneran ta?
    lagian katanya armani uda minta maaf,,
    ya kudunya emang ditindak lanjut,,mau sampe kapan budaya aset bangsa dipake negara lain mulu,,,

    #stein:
    mau kenalan tho mbak? nanti saya panggilkan dulu 😆

  2. wongiseng berkata:

    Hak imunitas itu hak Ndobos yang dilindungi hukum sepertinya ya 😆

  3. teamtouring berkata:

    jangan sampai aset bangsa ini dipatenkan oleh pihak asing
    setelah bebrapa budaya, sekarang logo negera dipake armani buat bikin kaos..
    semoga pemerintah lebih awas dan perhatian terhadap aset-aset bangsa

  4. lina berkata:

    kenapa pak bambang nggak sekalian bilang aja begini, “asal armani mau bayar hak patennya ya ndak papa….”

  5. Blog Me is Back berkata:

    wakh kok bisa heheheheheh…..

  6. aubreyade berkata:

    hehe..armani nya untung dah minta maap ya, skrg.

    Maaas, itu katanya simbah, gayane mendekati umar khayam **coba tanya kang Noyo, kenal ndak dia sama Umar Khayam** 😀

  7. daniboy berkata:

    mas-e, kan armani ndak tunduk sama uu negara kita? CMIIW

  8. det berkata:

    bagus sih dipake kaos asal gak dimodif yang kesannya melecehkan

  9. novee berkata:

    garuda adalah milik Indonesia. kalo Cinta Laura, baruuuu milhik dyunia…. hidup cinta laura!, eh hidup garuda!!

  10. Chic berkata:

    jyaaaaah.. dasar bambang!! 😆
    mungkin UU yang mengatur soal penggunaan lambang negara itu mesti dilempar ke muka-nya kali ya 😆

    btw, postingan 100 tahun SBY kok diapus…
    *siyul-siyul*
    :mrgreen:

  11. mas stein berkata:

    saya ndak enak sama tempo, wong cuma skrinsut salah tulis di info grafis tempo interaktif yang salah nulis 100 hari jadi 100 tahun 😆

  12. luvaholic9itz berkata:

    aku ndak tau kalo ada UU yang mngatur soal lambang melambang, tapi kalo memang aturannya udah ada n dilanggar ya salah si arman i

  13. […] pemberitaan lagi lumayan yo Le, agak bervariasi, ndak cuma soal Bambang Soesatyo beserta gerombolannya. Berita tertangkapnya pelaku pembobolan ATM lumayan jadi penyegar, yang lebih […]

  14. venus berkata:

    jadi sebenernya boleh apa gak sih? salah gak si armani kalo menurut UU yg tadi itu? 😀

    • Juventia berkata:

      tetap tidak dizinkan walaupun pihak armani atau pembuatnya bukan WNI, karena lambang negara bersifat internasional. tidak hanya terbatas pada WNI saja.

    • Juventia berkata:

      tetap tidak dizinkan walaupun pihak armani atau pembuatnya bukan WNI, karena lambang negara bersifat internasional. pelarangan penggunaan undang2 tidak hanya terbatas pada warga negara dari negara itu saja

  15. warm berkata:

    betul juga ya
    kita semena2 pake kaos, seprei dan lain2 bermotif lambang negara lain, ya kok ya ga ngerasa berdosa juga
    *melirik kaos kaki bermotif bendera amerika*
    😀

  16. […] World Bank pun Mengalihkan Century Sampeyan sudah tau kalo Presiden SBY kita itu punya akses sangat dalam ke World Bank alias Bank Dunia? Bahkan beliau bisa “nitip” orang untuk kerja di situ. Kalo ternyata sampeyan belum tau ndak usah berkecil hati, karena yang tau memang baru manusia yang selalu pertama kali tau, Bapak anggota dewan yang terhormat Bambang Soesatyo. Seperti halnya beliau lah yang pertama kali tau Sri Mulyani melakukan kongkalikong dengan Robert Tantular, juga beliau yang pertama kali tau bahwa lambang negara adalah milik dunia. […]

  17. I actually question the reasons why you titled this specific
    blog post, “Garuda Armani dan Bambang Soesatyo mas stein”.
    In any event I personally enjoyed it!Thanks for your effort,Hung

Tinggalkan komentar