Konon katanya dosa tertua adalah sombong. Iblis yang sudah 80 ribu tahun beribadah tanpa henti menolak saat disuruh menghormat kepada Nabi Adam karena dia merasa lebih baik daripada makhluk yang baru diciptakan tersebut. Hal yang menohok mengingat kadang manusia baru tekun beberapa tahun atau bahkan beberapa bulan saja sudah merasa lebih baik dari manusia lainnya.
Saking berbahaya dan halusnya dosa ini sampai agama yang saya anut menyatakan, “Tidak akan masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau hanya seberat debu“.
Kadang saya berpikir adakah hubungan antara sombong dan prasangka? Apakah prasangka bahwa Adam tidak lebih baik darinya yang menyebabkan kesombongan Iblis menolak untuk hormat, ataukah kesombongan yang menyebabkan lahirnya prasangka?
Lebih mudah bagi sampeyan untuk menyerang pendapat orang di satu sisi dan menolak pandangan yang berbeda di sisi lain, apabila sampeyan sudah dibekali sedikit perasaan bahwa sampeyan lebih tahu persoalan dibanding orang lain.
Orang kaya memandang prihatin orang di bawahnya dengan perasaan bahwa dia lebih mampu mengatur keuangan. Orang miskin memandang sekitarnya dengan perasaan bahwa dia lebih mampu bersyukur. Cendekia memandang praktisi dengan penuh sesal kenapa konsepnya ndak matang, sementara praktisi memandang mereka dengan penuh cela karena hanya mampu berteori. Setiap orang punya bakat untuk merasa lebih dibanding yang lain.
Bahkan di jalan pun, saat jalan yang seharusnya hanya dua lajur dan dipakai untuk dua arah mendadak jadi tiga lajur dari satu arah saya merasa banyak kesombongan yang terlibat. Mungkin ada yang merasa lebih berhak untuk sampai tujuan, ada yang merasa lebih capek dibanding yang lain, lebih jago nyetir, ada juga mungkin yang merasa lebih sabar.
Bahkan saya pun jadi sombong karena merasa lebih tidak sombong dibanding yang lain.
Artikel yang menarik. Untuk istilah sombong dlm artikel diatas, kalo direfer ke dlm bahasa arab yang saya dapet dr guru saya (ma’ap saya ga faham bhs arab dan msh blajar) yakni takabur..kibr..yakni penolakan atas suatu kebenaran yg nyata (dalam kasus Nabi Adam yakni perintah dari Allah kepada Iblis agar Sujud kepada Adam) dikarenakan perasaan superior terhadap sang pembawa kebenaran atau object kebenaran itu sendiri..
Allahu’alam
terima kasih atas penjelasannya mas 🙂
Dan mendadak saya juga merasa sombong karena merasa keren dengan menyebarkan komentar blog di mana-mana.
halah-halah mbak dokter ini lebay kali… :p
waaaaaahhhhhhhhhhhhhh cantik bener nih mbak??????????????????………..
namanya cp? alamatX mana? leh gak nih aku kenalan sekalian at jadi temanKU n at silatur rahmi……!!!!!!!!!!!!!!
nama Aku : Alisa
Alamat Aku : kec. Berbek . Kab. Nganjuk..
Dan bicara soal lebay, apa itu kata lain dari sombong ya? Apa bedanya juga dengan sok tahu atau egois? Apa itu semua percikan kecil dari kesombongan?
itu anak turunnya mungkin mas 😆
[…] Sombong Konon katanya dosa tertua adalah sombong. Iblis yang sudah 80 ribu tahun beribadah tanpa henti menolak saat disuruh menghormat kepada Nabi Adam karena dia merasa lebih baik daripada makhluk yang baru diciptakan tersebut. Hal yang menohok mengingat kadang manusia baru tekun beberapa tahun atau bahkan beberapa bulan saja sudah merasa lebih baik dari manusia […] […]
wooogh motret sambil nyetir juga termasuk sombong mas 😆
macet kuwi mbak! 😆
“lhah wong aku kok, orang lain gak boleh sombong kecuali aku. kan sombongku dikit, jadi dimaklumi sajah.”
masalahnya semua orang berpikir seperti itu
semua orang? sampeyan thok jangan-jangan om
looohhh aku thok tah ?!
*noleh kiri,kanan, belakang nyari temen*
“Bahkan saya pun jadi sombong karena merasa lebih tidak sombong dibanding yang lain.”
LIKE THIS
walaah kasiannya reeek mas “Sombong” ini, sdh jadi soudara tertua tapi kemana mana dari atas sampai bawah dicela dan dihindari. ada yang tahu alamat dan tempat tinggalnyanya ngga’ ya….. hehehehe
waduh ono sesepuh… #sungkem