Numpang Promo di Instansi

mobil balap polisi

jangan coba-coba ngajak balapan!

Hari Jumat malem kemaren saya nganter mertua ke Semarang, sekalian mengembalikan mobil beliau yang sudah sekitar tiga tahun dipinjemkan ke saya. Untung saya ndak disuruh mengembalikan ke Jakarta, karena kebetulan lagi ada acara mantenan di Jawa Tengah, saya cuma diminta nganter ke Semarang trus ke Jakartanya dibawa sama orang-orang Jakarta yang lagi mudik. Karena sudah lama ndak main ke Semarang saya ajak juga istri dan dua precil saya.

Berangkat dari Malang sekitar jam 8 malem dalam cuaca cerah yang ndak berlangsung lama, sampe Pandaan sudah diguyur hujan deres. Setelah itu cuaca ndak bisa ditebak, sebentar hujan sebentar terang. Untungnya Porong yang sejak insiden lumpur Lapindo sering macet itu lagi lancar.

Sepanjang perjalanan dari Malang sampe Tuban nyaris ndak ada hambatan yang berarti. Bahkan jalur antara Babat sampe Tuban yang dulu sempit dan bergelombang sekarang mulus dan lebar, walaupun di beberapa titik masih gelap gulita karena ndak ada penerangan jalan.

Perjalanan mulai ndak nyaman waktu masuk wilayah Rembang, Jawa tengah. Baru saja saya melewati ucapan selamat datang sudah disambut dengan genangan air yang menyamarkan lubang jalanan. Dan itu terus berlanjut hampir di sepanjang jalan sampe Kudus. Jalan antara Demak sampe Semarang agak mendingan karena di beberapa tempat sudah dibeton, tapi karena belum semua jadi kadang malah membahayakan, abis ngebut tiba-tiba ngerem mendadak karena ketemu jalanan gak rata lagi.

“Berapa Jam Malang-Semarang Le?” Tanya Kang Noyo tadi pagi waktu ngopi di samping pabrik.

“9 jam Kang, yang lama ya mulai Rembang itu, sudah jalannya gujlak gajluk, ketemunya kendaraan-kendaraan besar.” Jawab saya sambil nguap nahan ngantuk.

Dalam perjalanan kemaren itu ada satu keanehan yang saya liat di suatu daerah di Jawa Tengah. Awalnya di pinggir jalan saya liat ada kantor militer, di situ saya liat tulisan neon box semacam ini

KORAMIL
SUKUN

Saya ndak mikir panjang, cuma terlintas pikiran bahwa nama Sukun ternyata pasaran karena di Malang juga ada daerah bernama Sukun.

Ndak berapa lama setelah itu saya liat lagi tulisan neon box di depan kantor polisi

POLISI
SUKUN

Saya masih ndak mikir macem-macem karena saya pikir itu masih satu wilayah kecamatan.

Baru saya pikir aneh setelah di sepanjang jalan semua tulisan kantor polisi dan militer selalu ada kata SUKUN dengan lambang kecil di sebelahnya.

Oalah! Ternyata SUKUN itu bukan nama daerah, itu merk rokok!

Saya ndak tau apakah memang diperbolehkan memasang papan nama instansi pemerintah dengan embel-embel sponsor, soalnya di tempat lain saya belum pernah liat, dan hebatnya di daerah yang kemaren saya lewati semuanya seragam. Pikiran jail saya sempet mikir, apa ada kompensasi yang diperoleh instansi tersebut karena memperbolehkan suatu produk memasang namanya?

Saya jadi membayangkan misalnya memang sponsor diperbolehkan memasang namanya di perangkat-perangkat yang dimiliki oleh suatu instansi, mobil patroli polisi misalnya, mungkin penampakan luarnya akan sedikit menyerupai mobil balap, dengan nama-nama sponsor menempel di tiap bagian. 😆

Jiyan!

*Maap ndak sempet ngambil poto karena saya lagi jadi sopir.

22 comments on “Numpang Promo di Instansi

  1. big sugeng berkata:

    Kompensasinya itu yaakantor pulisi dan koramilnya dibikinin neon box…
    yang lain nggak
    mungkin rokok sample kalee

    #stein:
    hahaha, saya ndak nuduh kok om

  2. ulan berkata:

    kalo perorangan bole pasang iklan nggak mas “ulan koramil ” gitu 😛

    #stein:
    plus ditambahi poto sampeyan, nanti orang mikir itu neon box salon 😆

  3. plukz berkata:

    misal motor patroli polisi diganti dapet sponsor ducati gitu kayaknya pendaftar ke kepolisian bakal membludak mas 😀

    #stein:
    manteb! dan semua pengen ke satlantas :mrgreen:

  4. prasetyandaru berkata:

    Di jawa tengah biasa itu paklek, di kantor PM malah seponsornya BPR Tri Karya

    #stein:
    mosok sih mbak? saya baru liat kemaren itu lho

  5. yimz berkata:

    ya, sepertinya di jateng jogja banyak spt itu Cak. saya pernah kaget lihat tulisan “obsesi: melayani yg terbaik” di depan pos polisi dekat KFC papringan, yg tentunya tidak asing kalo ini tagline iklan suatu produk rokok. Saya juga sempat bertanya2 mosok boleh promosi di instansi begitu, selain saya juga bertanya2 ternyata melayani yang terbaik baru sekedar obsesi..:)

    #stein:
    jeru cak komentarmu! 😈

  6. […] This post was mentioned on Twitter by mangkum. mangkum said: Numpang Promo di Instansi: jangan coba-coba ngajak balapan! Hari Jumat malem kemaren saya nganter mertua ke Semara… http://bit.ly/9ELZjg […]

  7. adipati kademangan berkata:

    wow tak pikir yo sukun cedake klojen kuwi
    kalau instansi pemerintah sudah diperbolehkan beriklan nanti nasipnya akan sama dengan TVRI.

    #stein:
    TVRI? kayak pernah denger… 😆

  8. mawi wijna berkata:

    maksud hati polisi dan koramil ingin ganti papan nama, namun biaya mahal, nah…berhubung ada yg mau membantu tapi…

    #stein:
    mungkin maksudnya memang begitu mas, husnudzon wae lah 😆

  9. racheedus berkata:

    Namanya juga iklan. Pasti ada imbal baliknya. Instansi-instansi itu pasti dapat bayaran dari pihak Sukun. Cara beriklan yang kreatif.

    #stein:
    hahaha! bukan saya yang ngomong lho ya :mrgreen:

  10. novee berkata:

    SUKUN itu merk rokok ‘to? bagaimana kalo yang jadi sponsornya produk kondom. mungkin jadinya KORAMIL FIES** BERGERIGI RASA PISANG.hehehe

    #stein:
    jiyan! :mrgreen:

  11. darnia berkata:

    di deket rumah malah ada
    SMU yang papan namanya disponsori sama provider 😀
    entah gurunya dapet pulesa gretong tiap bulan ato apa tuh kompensasinya

    #stein:
    gak papa lah, gaji guru kan kecil 😆

  12. alice in wonderland berkata:

    biar tambah keren plangnya… sama2 untung^^

    #stein:
    kayaknya sih gitu, biar seragam juga 😆

  13. Abi Sabila berkata:

    tak jauh dari tempat tinggal saya, bukan papan nama sekolahnya yang di sponsori oleh salah satu provider, tapi tembok sekolahnya yang dicat dengan tulisan provider tersebut. intinya adalah ga ada yang namanya gratisan, selalu ada imbalan yang diharapkan

    #stein:
    hahaha, ndak ada makan siang gratis gitu om?

  14. Anak Rantau berkata:

    Biar gratis Mas,
    Dananya kan bisa buat yang lain kali ya.

    #stein:
    pengiritan? wong cuma neon box saja kok

  15. Dewa Bantal berkata:

    WAKAKAKAKAKA ROKOK SUKUN. Masih ada ya? Kupikir sudah punah… eh gile, udah brapa tahun aku gak denger rokok itu… 15 tahun yang lalu kali ya? >_<

    #stein:
    di amrik rokoknya apa mas? mbok dikirim ke saya satu slop 😆

  16. sigit berkata:

    di kantor pajak blitar malah parah :
    Gambarnya limbad
    Tulisannya : ‘supra flu kpp pratama blitar 653′

    Opo hubungane? Apa orang pajeg ni kayak limbad yang suka nyulap2..sehingga wp-nya nggreges2..makanya biar kalo di’sulap’ nggak nggreges trus disediani obat flu?

    Gak genah!!

  17. Asop berkata:

    Wah wah wah…. itu polisinya dapet uang gak ya dari hasil masang iklan rokok??

    #stein:
    saya ndak nuduh lho ya

  18. chocoVanilla berkata:

    Yang penting tulisan SUKUN itu gak nemplok di lengan seragam bagian kanan hihihihi…..

    #stein:
    kalo itu namanya desersi mbak 😆

  19. Lha itu mobil balap polisinya ada tulisan SUKUN-nya ngga?

    #stein:
    itu kan gambar hasil nyolong om 😆

  20. jutaajrullah berkata:

    Hampir sama kayak UM di jalan Veteran ya. Ada tulisan LA light disamping tulisan UM. di Brawijaya malah ada gedung baru (lap. Basket Indoor) yang namanya ada embel2 Pertamina..

    #stein:
    wogh! ternyata di malang ada juga tho?

  21. SONIC berkata:

    mantap tu mobil polisi tu

  22. ALIF TRANS berkata:

    Alif trans center kbm
    Sewa segala jenis mobil dan bis Avanza,xenia,innova,elf long seat 18,hiace commuter seat 15. Bus medium (3/4) seat 32 penumpang,big bus seat 2-2 50 ,seat 2-3 (60) Dilayani dengan crew yang baik dan berpengalaman.bus dengan tahun terbaru CP dan WA.081915006700-081327636464 pin bb 2AD82EA5.nomer kantor 0287-383546.KUNJUNGI WEBSITE KAMI..www.aliftranskbm.blogspot.co.id

Tinggalkan komentar