Boediono Bukan Maling

“Sedih saya Kang denger Pak Boediono diteriaki maling.” Kata saya tadi waktu ngopi bareng Kang Noyo di warung Mbok Darmi.

“Halah rupamu, kenal juga nggak sama Boediono. Ada urusan apa kok sampe sedih segala. Eh, tapi ngomong-ngomong siapa yang berani neriaki wapres? Kok berani banget?” Balas Kang Noyo sambil nyeruput kopinya.

“Tadi waktu di pabrik saya sempet ngintip komputer si boss. Di internet ada berita, waktu sidang pansus century ada orang yang teriak-teriak kalo Pak Boediono maling.” Jawab saya.

Berita di Okezone menyebutkan seorang aktifis Komite Aksi Masyarakat dan Pemuda Anti Korupsi (Kapak) yang ikut menyaksikan jalannya pemeriksaan Boediono di bagian balkon bernama Laode Kamaruddin berteriak, “Boediono maling… Boediono maling… Boediono maling…”

Ketua Pansus Century Idrus Marham segera meminta petugas untuk mengamankan orang tersebut. Setelah itu petugas pengamanan dalam dan paspampres mengamankan sekitar 10 orang dari Kapak, mereka digiring keluar gedung dengan pengamanan ketat.

“Lha trus apa hubungannya sama kamu? Kok pake acara sedih segala, wong Boediono orangnya santai kok.” Kata Kang Noyo.

“Saya sih ndak kenal beliau Kang, tapi saya kenal dekat dengan bekas sekretaris orang yang sering berhubungan langsung dengan Pak Boediono.” Kata saya sambil menyalakan rokok.

“Welhah! Jauh bener hubunganmu.” Kang Noyo meringis.

“Saya mau cerita Kang, sampeyan tau baju rapim? Itu baju model safari yang digunakan oleh para pejabat di departemen keuangan kalo lagi ada acara rapat pimpinan. Awalnya dulu sebagai salah satu departeman yang ndak punya baju seragam, orang departemen keuangan suka jor-joran make bajunya, apalagi waktu masih jaman jahiliyah yang nyari duit gampang. Lha waktu Pak Boediono diangkat sebagai menteri keuangan beliau sukanya make baju putih polos, selalu tampil sederhana. Akhirnya keluarlah model baju rapim sebagai pakaian wajib agar para pejabat yang jadi bawahannya ndak tampil lebih wah daripada menterinya.” Saya jadi nyerocos.

“Sik tho, maksudmu ini apa?” Sela Kang Noyo.

“Orangnya itu sederhana Kang. Pernah suatu saat beliau ada acara di Bali, dari rencana awal yang cuma sehari ternyata malemnya ada acara lagi, Pak Boediono yang ndak bawa baju ganti dianter sama Pak Mayun, salah seorang pejabat eselon dua pajak untuk nyari baju. Lagi-lagi beliau cuma beli baju putih, yang murah pula. Saya ndak percaya orang dengan sifat sederhana semacam itu punya watak maling seperti yang dituduhkan sama si Kamaruddin.” Jawab saya.

Ini bukan tulisan politik, karena saya memang ndak ngerti sama politik dan segala intriknya. Saya cuma buruh pabrik yang kebetulan pernah mendengar cerita tentang kesederhanaan Boediono. Sedih rasanya orang yang belum tentu pernah berbuat sesuatu untuk negerinya meneriaki beliau dengan sebutan maling.

11 comments on “Boediono Bukan Maling

  1. fla berkata:

    Saya juga sedih mas, jangankan diteriaki maling. Liat beliau tetap tenang walaupun diteriakin sama anggota pansus, disinisin, diomongin macem-macem lha kok saya yang ga terima.
    Saya tetap percaya pak Boediono & bu Sri Mulyani ndak bersalah.

  2. christin berkata:

    saya juga ndak tau gimana cerita yang bener perihal masalah Century ini… tapi miris rasanya denger berita kalo pak Boediono diteriakin maling…

    yang gak bersalah silakan lempar batu duluan. begitu.

  3. wongiseng berkata:

    Ah itukan hanya teriakan dari pemeran pembantu sinetron Pansus 😀

  4. budiono berkata:

    budiono bukan maling! :mrgreen:

  5. novee berkata:

    saya sudah muak lihat mahasiwa yg pada lebih sering demo ketimbang kelihatan hasil pemikirannya selaku tunas muda bangsa…cuma bisa menghujat seakan2 tau segalanya..

  6. clingakclinguk berkata:

    itu cuma intermezzo, mirip2 dengan umpatan tempo hari lah,liat saja ada berita “heboh” apalagi hari ini 😀

  7. Mawi Wijna berkata:

    semakin diatas anginnya semakin kencang dan kuat bertiup mas

  8. kucingusil berkata:

    intrik politik lebih seru daripada kisah sinetron 😆

  9. Wempi berkata:

    Memangnya yang meneriaki maling sudah ada berikan kontribusi apa ke indonesia?

  10. itikkecil berkata:

    saya juga sedih, melihat yang meneriaki maling malah dianggap pahlawan….

Tinggalkan komentar