Mungkinkah PDI-P Ganti Nama?

Saya ini bukan pemerhati masalah politik, selain memang ndak berafiliasi dengan partai tertentu saya juga males liat orang ngomong berbusa-busa tapi sering ndak ada bekas nyata yang ditinggalkan. Tapi waktu ketemu Kang Noyo kemaren malem saya terpaksa ngobrol nyerempet-nyerempet politik.

Kata Kang Noyo, “Kalo menurutku mendingan PDI Perjuangan itu ganti nama saja.”

Badan saya ini masih remuk redam gara-gara gathering kemaren, jadi saya diem saja nyeruput kopi sambil ngisep rokok. Saya dengan sabar menunggu kalimat-kalimat nyinyir yang bakal keluar dari mulut Kang Noyo.

Sepertinya dia tau saya masih menunggu, Kang Noyo ngomong lagi, “Itu lho, si ketua umumnya sudah bertengger dari tahun 1993, hampir dua dasawarsa berkuasa opo ndak bosen, dan sepertinya memang ndak ada yang pernah berani untuk menggeser, sekedar berwacana pun ndak ada.”

“Kemaren kalo ndak salah si Guruh sudah dapet restu untuk jadi ketua baru kok Kang“, kata saya.

“Kalopun itu bener tetep saja sebuah ironi, ada yang bilang Guruh dicalonkan karena Puan Maharani yang putri ketua umum itu blom pantes jadi ketua umum. Itu kan mirip-mirip kalo putra mahkota blom mampu jadi raja maka jabatan sementara dipegang sama pamannya, ini partai opo kerajaan? Wong Guruh cuma menyatakan siap jadi ketua umum saja suaminya si ketua sudah ngomel.” Kang Noyo nggeremeng gak jelas.

“Lha mbok biarin tho Kang, siapa tau anggotanya merasa si Mega masih yang terbaik. Wong sampeyan juga bukan orang partai saja kok ribut.” Kata saya sambil mesem.

“Tapi tetep saja rasanya rodo anyel, sebagai salah satu partai terbesar yang mengusung nama demokrasi kok suasananya ndak demokratis blas. Semua tunduk sama simbok.” Kang Noyo ngeyel.

“Lha trus menurut sampeyan enaknya gimana?” Tanya saya.

“Ya itu tadi, mendingan PDI Perjuangan ganti nama saja, jadi Partai Monarki Indonesia Perjuangan, atau sekalian Partai Megawati Indonesia Perjuangan.” Jawab Kang Noyo sambil meringis.

Wah dobosan ini mulai ndak jelas jluntrungannya, waton muni. Saya buru-buru mbayar kopinya trus kabur pulang, kuatir didengar orang trus ada pendukungnya simbok yang ndak terima.

11 comments on “Mungkinkah PDI-P Ganti Nama?

  1. lovelyfla berkata:

    Hati-hati abis gini pendukung simbok pada demo di blog sampeyan, mas :p

  2. lina berkata:

    bener tuh Kang Noyo, 🙂

  3. Huang berkata:

    dobosan itu apa mas?

  4. oglek berkata:

    iya juga ya, mosok namanya partai demokrasi tapi gak ada demokrasi-nya babar blas

  5. yustha tt berkata:

    saya pendukungnya simbok lho! Hmmrhhh!!!

    Tapi bukan simboknya pdip, tapi simbok venus saja lah… Hehehe…

    ndak mudeng itu politik-politik

  6. Hajier berkata:

    Partai 4L —> Lu lagi, lu lagi…

  7. budiono berkata:

    wahahahaha kayaknya itu memang partai keluarga kang..

  8. anno berkata:

    walah..
    nggak berani komeng klo nyinggung politik 😀

  9. wongiseng berkata:

    Partai Dynasty Indonesia kali mas 😀

  10. samsul arifin berkata:

    perasaan njenengan ngobrolnya sama kang noyo terus deh mas. 😀

    #stein:
    untuk ngobrol dengan banyak karakter butuh imajinasi tingkat tinggi, waktunya ndak nutut untuk banyak-banyak berimajinasi mas :mrgreen:

  11. […] terpental mungkin ndak Kang, wong sama-sama trah Sukarno. Darah kebangsawanan akan menolong di partai monarki macem PDI Perjuangan. Tapi untuk menang kayaknya susah, wong yang dilawan bukan manusia biasa, tapi […]

Tinggalkan komentar